Persebaran Flora Fauna di Indonesia, Halo sahabat pintar, kita akan belajar tentang flora fauna di Indonesia dan persebarannya
A. Persebaran Flora dan Fauna di Indonesia
A. Persebaran Flora dan Fauna di Indonesia
Di wilayah Indonesia tumbuh ribuan jenis pohon (flora) dan hidup bermacam-macam hewan atau binatang (fauna). Flora dan fauna Indonesia dibedakan menjadi tiga, yaitu flora dan fauna asiatis, peralihan (asli), dan australis. Flora dan fauna asiatis ditemukan di Indonesia bagian barat. Flora dan fauna australis ditemukan di Indonesia bagian timur. Flora dan fauna di Indonesia bagian tengah merupakan flora dan fauna asli Indonesia.
Pembagian ini didasarkan hasil penelitian penelitian Alfred Russel Walace dan Max Wilhelm Carl Weber.
1. Pesebaran Flora di Indonesia
Tanah yang subur menyebabkan berbagai jenis tanaman dapat tumbuh dengan baik di wilayah Indonesia. Flora Indonesia terdiri dari sekitar 4.000 jenis pohon, 1.500 jenis paku-pakuan, dan 5.000 jenis anggrek.
a. Flora Indonesia barat
Flora Indonesia bagian barat meliputi berbagai jenis tanaman yang tumbuh di Pulau Sumatra, Jawa, Kalimatan, dan pulau-pulau kecil di sekitarnya. Di wilayah pantai Kalimantan dan Sumatera umumnya ditemui area hutan bakau yang merupakan vegetasi khas pantai tropis. Dimana hutan mangrove perlu dijaga kelestariannya karena dapat mejaga kelestarian lingkungan pantai dari pengaruh erosi air laut serta menjaga ekosistem pantai.
Jenis flora Indonesia bagian barat memiliki persamaan dengan tumbuhan yang terdapat di Asia. Jenis-jenis tumbuhan yang ada di Indonesia bagian barat sebagai berikut : pinus, kamper, meranti, kayu besi, kayu manis, beringin, dan raflesia jati meranti, mahoni, beringin, pinang, bunga anggrek, dan bugenvil ramin, kamper, meranti, besi, jelutung, bakau, pinus, dan rotan markisa, rambutan, duku, durian, manggis, kemenyan, salak, bambu, karet, kelapa sawit, dan rotan nangka, tumbuhan jamu, jarak, kina, jambu, durian, salak, dan cempedak langsat, rambutan, dan durian.
b. Flora Indonesia tengah
Flora Indonesia bagian tengah meliputi tumbuhan yang terdapat di Sulawesi, Nusa Tenggara, dan Maluku. Di Nusa Tenggara terdapat padang rumput alami yang baik untuk daerah peternakan. Penyebabnya adalah curah hujan yang rendah. Corak vegetasi sabana dan stepa tropis diwilayah Nusa Tenggara, vegetasi hutan pegunungan disekitar Sulawesi, vegetasi hutan campuran diwilayah Maluku dengan jenis rempah-rempah.
Jenis tumbuhan atau flora Indonesia tengah adalah sebagai berikut :eboni, kayu besi, pinus, kayu hitam, rotan, dan beberapa jenis bunga anggrek jati, sandelwood, akasia, cendana, dan beberapa jenis bunga anggrek sagu, meranti, gotasa, kayu besi, lenggua, jati, kayu putih, dan anggrek markisa, jati, dan rotan lada, sorgum, cokelat, cengkeh, salak, dan jeruk bali sagu, gandaria, kayu putih
c. Flora Indonesia timur
Flora Indonesia bagian timur adalah tumbuhan yang hidup di pulau Papua dan pulau-pulau sekitarnya. Vegetasi Papua memiliki corak Australia Utara, dengan flora khas yaitu eucalyptus. Jenis tanaman yang sering dijumpai di Papua adalah jenis conifera seperti agatis alba dan obi. Di daerah dataran rendahnya terdapat pohon sagu, nipah, dan bakau.
2. Persebaran Fauna di Indonesia
a. Fauna Indonesia Barat (oriental)
Bagian barat Indonesia yang merupakan wilayah Paparan Sunda memiliki tipe fauna Asia (oriental) yang sangat kaya akan berbagai jenis mamalia berukuran besar dan kera. Di Sumatera terdapat gajah, tapir,siamang, dan orang utan. Di Jawa terdapat badak bercula satu, harimau, dan banteng. Di Kalimantan terdapat macan tutul, badak bercula dua, orang utan, dan beruang
b. Fauna Indonesia Tengah (peralihan)
Indonesia bagian tengah merupakan daerah peralihan antara kawasa oriental dengan kawasan Australia. Jarak garis Wallace yang merupakan batas antara wilayah Oriental dengan Wilayah peralihan dari Balihingga Lombok jaraknya hanya sekitar 25 KM. Namun, perbedaan faunanyasungguh amat mencolok. Bali memiliki berbagai macam satwa dari Asia seperti bajing dan harimau, akan tetapi kedua satwa ini tidak menyebar lebih jauh lagi ketimur. Sementara itu Lombok memiliki satwa seperti beruang pemakan madu yang berasal dari Australia namun hewan ini tidak bisa ditemukan di kawasan oriental seperti bali. Kawasan Indonesia bagian tengah sendiri memiliki beberapa satwa yang khas seperti komodo, tapir, anoa, dan babirusa.
c. Fauna Indonesia Timur (Australia)
Di wilayah Indonesia bagian timur terdapat berbagai jenis fauna yang memiliki banyak kemiripan dengan fauna dari Australiaseperti hewan berkantung seperti wallabi dan kangguru pohon serta terdapat juga beberapa jenis burung dengan warna mencolok seperti burung cendrawasih, nuri,dan parkit.
B. Persebaran Flora dan Fauna di Dunia
1. Persebaran Flora di Dunia
Persebaran Flora di Dunia salah satunya dapat dikaji menggunakan sistem biom karena menekankan pada dinamika komunitas yang berhubungan dengan sejarah evolusi geologi, iklim, dan faktor lingkungan lain.
Bioma adalah sekelompok hewan dan tumbuhan yang tinggal di suatu lokasi geografis tertentu atau daerah habitat darat yang memiliki vegetasi khas terhadap iklim utama sehingga tidak ditemukan di daerah lain. Bioma terbagi menjadi beberapa jenis, ditentukan oleh iklim, letak geografis, curah hujan dan intensitas cahaya mataharinya. Istilah Bioma berhubungan dengan kumpulan species (terutama tumbuhan) yang dapat hidup di tempat tertentu di muka bumi, tergantung pada iklim regionalnya.
Jadi Bioma adalah kumpulan species (terutama tumbuhan) yang mendiami tempat tertentu di bumi yang dicirikan oleh vegetasi tertentu yang dominan dan langsung terlihat jelas di tempat tersebut. Oleh karena itu biasanya Bioma diberi nama berdasarkan tumbuhan yang dominan di daerah tersebut.
a) Bioma Hutan Hujan
Hutan Hujan memiliki ciri menghijau sepanjang tahun dan ditumbuhi berbagai jenis pohon, mulai dari pohon besar hingga epifit dan liana. Kondisi ini dipengaruhi iklim mikro yang sesuai bagi kehidupan berbagai jenis tumbuhan. Iklim di daerah hutan hujan dicirkan dengan curah hujan, suhu udara, dan kelembaban udara yang tinggi. Hutan hujan tropis dapat dijumpai di Asia. Afrika, dan Amerika Selatan. Hutan hujan iklim sedang terdapat di Alaska, Kanada, Asia bagian Utara, dan Eropa.
Karena bioma hutan hujan memiliki pohon-pohon yang terdapat di hutan tropis rata-rata tinggi dan permukaan tanahnya relatif sering tergenang oleh air, maka hewan yang banyak hidup di daerah hutan basah ini adalah hewan-hewan pemanjat sejenis primata
Ciri-Ciri Hutan Hujan
1. Curah hujan sangat tinggi, lebih dari 2.000 mm/tahun
2. Pohon-pohon utama memiliki ketinggian antara 20 – 40 m.
3. Cabang pohon berdaun lebat dan lebar serta selalu hijau sepanjang tahun
4. Mendapat sinar matahari yang cukup, tetapi sinar matahari tersebut tidak mampu menembus dasar hutan.
5. Mempunyai iklim mikro di lingkungan sekitar permukaan tanah/di bawah kanopi (daun pada pohon-pohon besar yang membentuk tudung)
6. Vegetasinya tumbuh sangat rapat.
7. Jenis tumbuhan pada bioma ini sangat beraneka ragam/heterogen, mulai dari tumbuhan pendek yang hidup di dasar hutan hingga tumbuhan yang berukuran tinggi.
8. Juga ada tumbuhan epifit (tumbuhan yang tumbuh pada pohon yang mempunyai naungan/kanopi, seperti anggrek) dan liana (tumbuhan yang memanjat pada tumbuhan lain, seperti rotan).
9. Hewan-hewan yang hidup pada hutan ini antara lain monyet, macan kumbang, harimau, tapir, gajah, dan bermacam-macam burung.
10. Hutan hujan tropis memiliki stratifikasi vertical yang sangat jelas.
11. Pohon-pohon pada kanopi (bagian dedaunan paling atas yang saling bersambungan dalam lingkungan hutan yang dibentuk oleh tajuk pepohonan) membentuk lapisan yang paling atas.
12. Kanopi itu sering kali rapat, sehingga hanya sedikit sekali cahaya yang dapat mencapai tanah di bawahnya.
13. Ketika suatu pembukaan terjadi pada kanopi, barangkali karena pohon tumbang, pohon lain dan tanaman merambat yang berkayu akan tumbuh secara cepat.
14. Bersaing untuk mendapatkan cahaya dan ruang ketika mengisis celah tersebut.
15. Banyak pohon ditutupi oleh epifit (tumbuhan yang tumbuh di atas tumbuhan lain, bukan di atas tanah), seperti anggrek dan bromelia.
16. Curah hujan yang sangat bervariasi di daerah tropis, merupakan penentu utama vegetasi yang tumbuh dalam suatu wilayah.
17. Pada daerah dataran rendah yang memiliki musim kering yang lama atau curah hujannya jarang, hutan kering tropis akan dominan.
18. Tumbuhan yang ditemukan disini merupakan campuran pohon dan semak berduri banyak serta tumbuhan berair banyak (sukulen).
b) Bioma Hutan Musim / Hutan Gugur
Hutan musim disebut hutan peluruh karena pada musim gugur daunnya luruh berguguran. Keberadaan hutan musim dapat dijumpai pada wilayah iklim sedang yang memiliki 4 musim. Jenis vegetasi yang teumbuh adalah Quercus (oak), acer (maple), dan castanea. Hutan iklim tersebar di Eropa Barat, Eropa Tengah, Asia Timur (Korea dan Jepang), dan Timur laut Amerika.
Beberapa jenis tumbuhan utama yang hidup di daerah bioma hutan gugur misalnya pohon oak, basswood, dan terna berbunga. Fauna yang terdapat di wilayah bioma hutan gugur misalnya Panda (hewan endemik wilayah China), serangga, burung, bajing, anjing, rusa, racoon (sejenis musang/luwak).
Ciri-ciri Hutan Musim
1. Curah hujan merata antara 750mm – 1.000 mm pertahun
2. Pohon-pohon memiliki ciri berdaun lebar, hijau pada musim dingin, rontok pada musim panas dan memiliki tajuk yang rapat.
3. Memiliki musim panas yang hangat dan musim dingin yang tidak terlalu dingin.
4. Jarak antara pohon satu dengan pohon yang lainnya tidak terlalu rapat/renggang
5. Jumlah/jenis tumbuhan yang ada relatif sedikit
6. Memiliki 4 musim, yaitu musim panas-gugur-dingin-semi
7. Hutan gugur ditemukan di seluruh garis lintang pertengahan di mana terdapat cukup air untuk menyokong pertumbuhan pohon-pohon besar.
8. Hutan gugur lebih terbuka dibandingkan hutan hujan.
9. Hutan gugur memiliki lapisan vertical yang jelas, yang meliputi satu atau dua strata pohon, di bawahnya terdapat semak, dan di bagian dasar terdapat tumbuhan herba.
10. Pohon-pohon hutan gugur menggugurkan daunnya sebelum musim dingin, ketika suhu yang ada terlalu rendah untuk terjadi fotosintesis yang efektif dan kehilangan air melalui transpirasi tidak dengan mudah digantikan dari tanah yang beku.
11. Banyak hewan mamalia hutan gugur juga memasuki keadaan dorman musim dingin yang disebut hibernasi, dan beberapa spesies burung melakukan migrasi ke wilayah dengan iklim yang lebih hangat.
12. Hampir semua hutan gugur asli di Amerika Utara dirusak oleh penebangan hutan untuk mendapatkan kayu dan penebangan untuk lahan pertanian serta pembangunan kota.
13. Berlawanan dengan bioma yang lebih kering, hutan-hutan ini cenderung pulih setelah gangguan, dan saat ini kita melihat pohon-pohon gugur mendominasi daerah yang kurang dikembangkan jauh di atas kisaran sebelumnya.
14. Tumbuhan yang dominan adalah tumbuhan berdaun lebar, seperti pohon oak, elm, maple dan beech.
15. Pohon-pohon di hutan ini menghijau pada musim panas, dan menggugurkan daunnya pada musim gugur, dan pada musim dingin daunnya ‘habis’.
16. Memasuki musim semi pohon-pohon tersebut mulai menumbuhkan daunnya.
c) Bioma Padang Rumput
Padang rumput merupakan lahan luas yang didominasi rerumputan, semak belukar, dan beberapa jenis pohon lain. Pada daerah iklim tropis padang rumput disebut sabana, sedangkan di daerah beriklim sedang disebut Stepa. Pada bioma Sabana merupakan padang rumput yang diselingi oleh kumpulan pepohonan besar, sedangkan pada bioma Stepa merupakan padang rumput yang tidak di selingi oleh kumpulan-kumpulan pepohonan, kalaupun ada hanya sedikit saja pepohonan yang ada. Sabana terdapat di Afrika, sebagian Australia, Amerika Selatan, sebagian India, dan sebagian kecil Indonesia. Stefa terdapat di Amerika Serikat, Afrika bagian Utara, dan sebagian Australia.
Flora dan Fauna di Hutan Padang Rumput yaitu Pohon Akasia dan Semak Belukar diantara rumput membentuk savana Karena merupakan daerah padang rumput maka bioma ini bayak dihuni oleh beberapa herbifora dan karnifora. Rusa - Antelop – Kerbau dan Kanguru - Harimau - Singa - Ular
Ciri-Ciri Padang Rumput
1. Bersuhu panas sepanjang tahun
2. Hujan terjadi secara musiman, dan menjadi faktor penting bagi terbentuknya sabana
3. Sabana berubah menjadi semak belukar apabila terbentuk mengarah ke daerah yang intensitas hujannya makin rendah
4. Sabana akan berubah menjadi hutan basah apabila mengarah ke daerah yang intensitas hujannya makin tinggi.
5. Curah hujan tidak teratur, antara 250 – 500 mm/tahun
6. Tanah pada umumnya tidak mampu menyimpan air yang disebabkan oleh rendahnya tingkat porositas tanah dan sistem penyaluran yang kurang baik sehingga menyebabkan rumput-rumput tumbuh dengan subur.
7. Beberapa jenis rumput mempunyai ketinggian hingga 3,5 m
8. Memiliki pohon yang khas, yaitu akasia.
9. Yang penting bagi padang rumput adalah pada musim kemarau, kebakaran yang kadang-kadang terjadi, dan makanan rumput oleh mamalia besar. Semuanya itu akan mencegah pembentukan semak berkayu dan pohon-pohon.
10. Padang rumput seperti praire rumput tinggi di Kansas sekali waktu menutupi sebagian besar Amerika Utara bagian tengah. Karena tanah padang rumput sangat kaya akan nutrient, habitat ini menyediakan lahan subur bagi pertanian.
11. Macam padang rumput adalah prairi rumput pendek, prairi rumput tinggi dan padang rumput tropis.
12. Prairie adalah padang rumput yang luas tanpa pohon. Sebuah padang rumput merupakan lapangan yang dipenuhi oleh rumput dan tanaman tak berkayu.
d) Bioma Gurun
Gurun memiliki curah hujan sangat sedikit sehingga daerahnya gersang. Flora yang hidup di gurun adalah jenis flora yang tahan terhadap kekeringan antara lain, kuma, alang-alang, dan bunga dandelion. Gurun terluas di Dunia yaitu Gurun Sahara yang terletak di Benua Afrika. Vegetasi yang dijumpai di kawasan gurun Asia dan Afrika Utara yaitu Kurma. Gurun di Amerika ditumbuhi bunga dandelion dan verbena, sedangkan gurun di Australia ditumbuhi pohon boojum. Bioma Gurun merupakan bioma yang di dominasi oleh batu/pasir dengan tumbuhan sangat jarang. Bioma ini paling luas terpust di sekitar 20 derajat LU, mulai dari Pantai Atlantik di Afrika hingga ke Asia Tengah. Sepanjang daerah itu terdapat kompleks gurun Sahara, gurun Arab dan gurun Gobi dengan luas mencapai 10 juta km persegi.
Ciri-ciri Bioma Gurun
1. Curah hujan sangat rendah, <250 mm/tahun dengan intensitas panas matahari sangat tinggi.
2. Tingkat penguapan (evaporasi) lebih tinggi dari curah hujan.
3. Air tanah cenderung asin karena larutan garam dalam tanah tidak cenderung berpindah baik karena pencucian oleh air maupun drainase
4. Tumbuhan yang hidup di daerah gurun umumnya tumbuhan yang mempunyai daun yang kecil seperti duri dan berakar panjang.
5. Daun yang kecil berfungsi untuk mengurangi penguapan
6. Akar panjang berfungsi untuk mengambil air dari tempat yang dalam dan kemudian disimpan dalam jaringan spons.
7. Tumbuhan yang hidup di daerah gurun umumnya tumbuhan yang mempunyai daun yang kecil seperti duri dan berakar panjang.
8. Interval suhu siang malam tinggi suhu permukaan tanah di atas 60°C selama siang hari.
9. Kurang lebih sepertiga wilayah bumi adalah berbentuk gurun. Bentang gurun memiliki beberapa ciri umum. Gurun sebagian besar terdiri dari permukaan batu karang.
10. Bukit pasir yang disebut erg dan permukaan berbatu merupakan bagian pembentuk lain dari gurun.
11. Gurun kadang memiliki kandungan cadangan mineral berharga yang terbentuk di lingkungan kering (Inggris: 'arid') atau terpapar oleh erosi.
12. Keringnya wilayah gurun menjadikannya tempat yang ideal untuk pengawetan benda-benda peninggalan sejarah serta fosil.
e). Bioma Taiga
Biom Taiga terdapat di belahan Bumi utara seperti Rusia bagian Utara, Siberia, dan Kanada. Biom Taiga didominasi oleh tumbuhan berdaun jarum karena terpengaruh iklim dingin. Tumbuhan utama yang mendominasi kawasan ini adalah spruce, aider, birch, dan juniper.
Ciri-ciri Bioma Taiga
1. Mempunyai musim dingin yang cukup panjang dan musim kemarau yang panas dan sangat singkat
2. Selama musim dingin, air tanah berubah menjadi es dan mencapai 2 meter di bawah permukaan tanah
3. Jenis tumbuhan yang hidup sangat sedikit, biasanya hanya terdiri dari dua atau tiga jenis tumbuhan.
f) Bioma Tundra
Biom tundra terdapat di daerah kutub dengan vegetasi utama yaitu rumput dan lumut. Tundra dijumpai di sekitar lingkaran Arktk dan Antartika, Amerika bagian Utara, dan Eropa bagian Utara. Bioma tundra merupakan bioma yang terdapat di daerah lingkar kutub utara dan selatan. Pada bioma ini tidak terdapat pepohonan yang dapat tumbuh, yang ada hanya tumbuhan kecil sejenis rumput dan lumut. Bioma ini terdapat di sekitar lingkarArtik, Greenland di wilayah kutub utara. Di wilayah kutub selatan terdapat di Antartika dan pulau-pulau kecil disekitar Antartika. Bioma tundra berdasarkan pembagian iklim terdapat di daerah beriklim es abadi (EF) dan iklim Tundra (ET).
Ciri-ciri Bioma Tundra
1. Hampir semua wilayahnya tertutup oleh salju/es mudahnya gurun es .
2. Memiliki musim dingin yang panjang dan gelap serta musim panas yang panjang dan terang. Peristiwa ini terjadi karena gerak semu matahari hanya sampai di posisi 23,5° LU/LS.
3. Permafrost (tanah bagian bawah yang membeku secara permanen)
4. Suhu yang sangat dingin,
5. Kecepatan angin yang tinggi dan suhu yang dingin menciptakan komunitas tumbuhan yang sama, yang disebut tundra alpine
6. Sangat sedikit curah hujan tahunan, air tidak dapat menembus permafrost di bawahnya dan akan menumpuk di dalam kolam di atas bunga tanah yang dangkal selama musim panas yang pendek.
7. Tundra menutupi luas yang sangat besar di Arktik, yang mencapai 20 % permukaan tanah Bumi.
g) Bioma Samudra
Bioma terluas di Bumi adalah biom samudra. Luasnya mencapai 70% total luas bumi. Di perairan samudra yang dangkal dan hangat terbentuk terumbu karang, contohnya The Great Barrier Reef di bagian timur Benua Australia. The Great Barrier Reef menjadi habitat bagia bermacam-macam biota laut seperti ganggang dan rumput laut. Bioma Samudra merupakan yang paling luas di planet bumi.
2. Persebaran Fauna di Dunia
Persebaran hewan di muka bumi ini didasarkan oleh faktor fisiografik, klimatik dan biotik yang berbeda antara wilayah yang satu dengan lainnya, sehingga menyebabkan perbedaan jenis hewan di suatu wilayah. Di samping itu faktor sejarah geologi juga mempengaruhi persebaran hewan di wilayah tertentu karena wilayah tersebut pernah menjadi satu (Pangea). Namun hewan berbeda dengan tumbuhan yang bersifat pasif. Pada hewan, bila habitatnya dirasakan sudah tidak cocok, seringkali secara masal mengadakan migrasi ke tempat lainnya. Oleh karena itu pola persebaran fauna tidak setegas persebaran flora. Adakalanya hewan khas di suatu wilayah juga terdapat di wilayah lainnya. Menurut Alfred Russel Wallace, ahli antropologi dan biologi dari Britania Raya, persebaran fauna dunia dikelompokkan menjadi enam kawasan yaitu: Ethiopian, Palearktik, Oriental, Australian, Neotropical dan Neartik.
1) Kawasan Fauna Nearktik
Kawasan ini meliputi Greenland and Amerika bagian Utara. Jenis fauna di kawasan ini dipengaruhi oleh jenis vegetasi dan kondisi alam. Vegetasi di Amerika Utara bagian timur didominasi hutan gugur. Amerika Utara bagian tengah didominasi padang rumput. Amerika Utara bagian Utara didominasi hutan konifer yang sangat luas. Lingkungan fisik wilayah Greenland tertutup salju dengan ketebalan yang sulit ditentukan. Kawasan ini dihuni fauna seperti Antelop bertanduk cabang tiga, prairie dog (sejenis tupai dari Amerika Utara), kalkun, burung biru, salamander, bison, karibu, mockingbird, dan muskox.
2) Kawasan Fauna Neotropik
Kawasan Neotropik meliputi Amerika Selatan, Amerika Tengah, dsan sebagian besar Meksiko. Sebagian besar kondisi wilayah neotropik beriklim tropis, kecuali di Amerika Utara lebih dipengaruhi oleh iklim sedang. Beberapa jenis fauna khas yang hidup diwilayah ini antara lain kukang, armadilo, alpaka, kelelawar penghisap darah, orang utan, siamang, tenggiling, menjangan, kuda, kera, dan tapir.
3) Kawasan Fauna Ethopian
Kawasan Ethopian meliputi Afrika bagian selatan, pegunungan Atlas, Gurun Shara, dan sudut selatan Arab. Keadaan lingkungan wilayah Ethopian relatif seragam. Sebagian besar wilayah Benua Afrika termasuk kawasan Ethopian. Pada kawasan ini ditemukan bioma sabana yang luas.
Ciri khas hewan tipe ethiopian sebagian besar adalah mamalia dan bertubuh besar. Hewan yang khas daerah ini adalah: gajah Afrika (Loxodonta africana), badak Afrika putih bercula dua (Cerathoterium simum), gorila (Pongo pygmeus), baboon (papio Anubis), simpanse (Pan troglodytes), jerapah (Giraffa camelopardalis). Mamalia padang rumput seperti zebra (Equus zebra), antilope, kijang, singa (Panthera leo), harimau Afrika (Panthera pardus pardus), dan mamalia pemakan serangga yaitu trengiling (Manis javanica). Mamalia endemik di wilayah ini adalah Kuda Nil (Hippopotamus amphibius) yang hanya terdapat di Sungai Nil, Mesir. Namun di Madagaskar juga terdapat kuda Nil namun lebih kecil.
4) Kawasan Fauna Palearktik
Kawasan ini meliputi Eropa, Afrika paling utara, sebelah utara pegunungan Himalaya (Asia), Pegunungan Nan King, wilayah bekas Uni Suviet, dan Laut Mediterania. Keadaan lingkungan diwilayah ini cukup bervariasi, yaitu memiliki perbedaan suhu tinggi dan curah hujan berbeda-beda. Fauna khas endemik kawasan ini adalah panda, moles, kijang, sapi, kambing, robin, dan magpies.
5) Kawasan Fauna Oriental
Kawasan ini meliputi India, Sri Langka, Indo-China, Cina bagian selatan, Indonesia bagian barat, dan Malaysia. Kondisi lingkungan fisik wilayah oriental cukup bervariasi. Sebagian besar kawasan ini beriklim tropis sehingga terdapat hutan tropis yang kaya flora dan fauna. Fauna endemik di kawasan ini antara lain Harimau, gajah, Gibbon, orang utan, bakantan, monyet, badak bercula satu, menjangan, antelop, tapir, komodo, dan babi rusa.
6) Kawasan Fauna Australia
Kawasan ini meliputi Australia, Selandia Baru, Papua, dan beberapa pulau kecil di bagian Timur Indonesia. Kawasan ini terdiri atas zona iklim sedang, iklim tropis, dan iklim gurun. Fauna khas endemik dikawasan ini adalah kangguru, mamalia bertelur, walabi, kiwi, koala, nokdiak, kakaktua, burung cendrawasih, dan burung emu.
Posting Komentar
Posting Komentar