-->

Curhatan Seorang Guru


Tugas Guru sejatinya adalah Menjadikan anak didik menjadi pandai dalam memahami Pelajaran serta Berakhlaqul yang baik. Jika tugas itu dipandang oleh masyarakat awam. Namun masih banyak seklai orang tua mengkritik seorang guru. Katanya, pekerjaan guru itu enteng sekali tetapi gaji dan tunjangannya besar. Bukan hanya itu jam kerjanya juga Cuma sampai jam 2 maksimal. Lalu, mereka pun beramai-ramai membuli guru jika muridnya nakal dan tidak bisa.


Surat tentang Pengelolaan NISN untuk siswa tahun 2016

Agar para para pengkritik itu sadar, cobalah mengerti tugas guru tidak hanya mengajar murid, tapi juga menyiapkan beberapa perangkat yang jumlahnya bisa mencapai puluhan jika dihitung (Gambar). Tetapi lucunya, semua perangkat ini justru dijadikan indikator keprofesionalan guru. Guru dikatakan profesional adalah guru yang lengkap perangkatnya meskipun tidak disukai muridnya dan tak mampu melahirkan murid yang berprestasi. Itulah lucunya terlihat dari Administrasi yang dibuat oleh seorang Guru.

Bukan hanya mengerjakan Administrasi kelas/MAPEL, tugas guru masih bertambah jika guru itu mendapat tugas tambahan, seperti jadi wakil kepala sekolah, kepala laboratorium, kepala perpustakaan, pembina ekstrakurikuler, wali kelas dan lain-lain. Apalagi sekarang dengan adanya KURIKUL 2013 yang kebanyakan Guru bingung mengaplikasikannya dalam sekolah, belum lagi dengan Administrasi penilaiaannya yang sangat jelimmet……….

Kemudian jika Guru itu masih guru Honorer atau guru Bantu, maka nasib mereka hanya mengurusi administrasi, yang belum tentu dari segi ekonomi terpenuhi semua dari menjadi guru tersebut.

Namun Jika waktu guru dihabiskan untuk melengkapi syarat keprofesionalan yang diungkapkan tadi, kapan guru bisa mengajar muridnya dengan baik? Kapan lagi guru dapat mendidik muridnya jika waktunya dihabiskan di ruang guru?

Coba renungkanlah wahai Penguasa Negeri, wahai Para Orang Tua

itulah curhatan saya seorang guru tentang administrasi dan perilaku orang tua

Related Posts

Subscribe Our Newsletter